-->

Ketika Aku Memilih Tuhanku


Namaku Putri usiaku saat ini adalah 18 tahun. Ya, seusiaku memang sedang tergila-gila akan namanya cinta, aku pun begitu. Sekarang aku sedang mencintai lekaki yang ku kenal sejak aku kelas 1 SMP,dia bernama Iqbal . kebetulan aku dengan dia sudah sangat lama berteman . Singkat cerita, dia adalah mantan playboy katanya dia berhenti menjadi playboy sejak mencintaiku. Akupun tak tau sejak kapan kita saling mencintai rasa cinta itu tumbuh begitu saja.
Pada suaatu malam ketika kita sedang Chattingan ­tiba-tiba dia mengechat aku dan dia bilang ada yang ingin dia sampaikan, “Apa?” aku balas chat diaa. Kemudin tanpa basa-basi dia bilang “Aku sudah lama memendam perasaanku ini,sekarang waktunya yang tepat untuk mengatakan padamu. Sebenarnya aku mencintaimu dan aku ingin kamu menjaddi pacarku apa kamu mau putri?” “Omg! Apa ini tidak terlalu cepat” kataku dalam hati, kemudian aku membalas chat dia “Aku juga sebenarnya mencintaimu iqbal, tapi maaf untuk berpacaran aku gak bisa karna itukan dilarang di agama kita bal. Lebih baik kita berteman aja” dengan perasaan yang gemetar akhirnya aku kirim chat aku kepadanya . tak butuh waktu lama diapun membalas chatku “Tapi aku mencintaimu,aku ingin kamu menjadi pacarku put” Sepertinya dia sangat menginginkan kita untuk berpacaran. Akhirnya aku berfikir gimana caranya agar dia tidak marah karena aku tidak mau diajak berpacaran. “Aku juga mencintaimu,sangat mencintaimu. Tapi kamu harusnya mengerti bahwa pacaran itu termasuk perbuatan zina dan di agama kita itu dilarang bal” dia pun membalas sepertinya dia sudah emosi “Aku tau itu! Lagian kita berpacaran kan tidak melakukan apa-apa. Pokoknya aku ingin kita berpacaran kita ini sudah saling mencintai jadi untuk apalagi kita menunda status berpacaran? Aku janji tidak akan lagi menjadi playboy aku akan menjadi lelaki yang setia, aku minta sama kamu put, please kamu mau jadi pacarku yaa” gimana ini tuhan dia memaksa ku untuk berpacaran yang jelas itu dilarang oleh-Mu tapi aku juga mencintainya, pada malam itu aku gelisah manakah yang harus aku pilih Tuhanku atau dia yang aku cintai. Akhirnya dengan berat hati aku harus merelakan dia pergi daripaada aku harus berpacaran. “Maaf iqbal, aku memang mencintaimu saangat mecintaimu. Tapi aku tidak bisa kalo kita harus berpacaran,aku gamau menambah dosa. Dosaku sudah sangat banyak,inget iqbal kita hidup  bukan hanya di dunia saja,ada akhirat. Dimana nantinya semua yang kita lakukan di dunia akan di minta pertanggung jawaban, aku gamau jadi pacarmu. Lebih baik aku kehilanganmu daripada aku melanggar apa yang dilarang oleh tuhanku. Maaf ..” aku kirim chat itu kepaadanya. “Yasudah kalo itu mau kamu!! Aku akan pergi meninggalkanmu dan mencari wanita lain yang mau diajak berpacaran. Slamat tinggal putri J kamu telah menyia-nyiakan cinta tulusku ini .” dia membalas chatku. Rasanya skit sekali hanya hal sepele dia memilih meninggalkanku .
Sejak kejadian malam itu,aku sudah tidak lagi berhubungan dengan dia,dia benar-benar pergi meninggalkanku dan sekarang aku tidak tahu lagi kabarnya,aku  memilih untuk tidak mencari tahu kabarnya dia. Sebenarnya sampai detik ini pun aku masih belum bisa menghilangkan perasaan itu, tapi aku percaya tuhan sedang mempersiapkan jodoh yang terbaik untukku karna sesungguhnya wanita baik akan dipertemukan dengan lelaki yang baik pula 

0 Response to "Ketika Aku Memilih Tuhanku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel